Rabu, 26 Mei 2010

KDRT

besok libur 3 hari, euy..

tanggal muda pulak. dunia benar2 indah rasanya.

hari ini gw janjian mo makan siang diluar sama misua. rencananya kita mo jalan ke Senen, sekalian mo beli pengharum mobil sama perangkat tambahan didalemnya.

hari ini gw lagi mo cerita soal tante gw. ya sebenernya sih nggak pantes jg disebut tante, secara umur gw sama umur dia cuma beda 5 hari, dan itupun tua-an gw. jadi dia itu lebih pantes jadi sepupu gw sebenernya.

dia itu, sebut aja namanya Neng. neng itu adalah adek nyokap gw yang paling bungsu dari bapak yang berbeda. secara ekonomi Neng gak pernah kekurangan, walaupun gak terlalu berlebihan juga. kecukupan ya, istilahnya..Neng adalah anak tunggal dari Bapaknya, dan bisa dipastikan bahwa kasih sayang, perhatian, dan materi semuanya tumplek blek hanya untuk dia, sampai sejumlah warisan berupa rumah dan kontrakan kurang lebih 10 pintu ketika sang ayah wafat.

Kini Neng sudah berumah tangga, usia perkawinannya sudah menginjak usia 4 tahun dengan 1 orang anak. hubungan gw dan Neng tergolong akrab, walalupun jarak kita saling jauh, gw di Jakarta dan dia Jawa Barat, tapi kita tetep sering telpon2 an maupun bertukar kabar.

dan pada suatu malam tiba2 aja gw dikejutkan oleh kabar dari dia. katanya dia baru aja bertengkar sama suaminya. gak cuma bertengkar, ternyata si suami udah mulai berani main tangan. mukanya di gampar. tepat di dekat mata dan katanya langsung berbekas biru lebam.

neng cerita sambil nangis. gw miris. marah. tapi bingung mau gimana. soalnya Neng cerita tepat dihari kerja, jadi gw juga nggak mungkin untuk kesana dan mengklarifikasi lebih lanjut soal KDRT itu tadi. dan akhirnya nyokap yang memutuskan untuk kesana esok harinya.

jadi begini, kilas cerita dari Neng.
si Suami yang nota bene hidup dirumah Neng dan dibuatkan counter di depan rumahnya untuk usaha, sering kali kedatangan adik-adiknya dari Garut sana. katanya si adik mau mencari kerja. sejauh itu sih neng masih tenang-tenang saja. cuma dirasa agak menggangu ketika adik iparnya itu selalu kembali ke Tasik setiap minggu. dan karena adik iparnya belum bekerja, jadilah Neng & suaminya yang selalu memberikan uang, sangu, transport maupun uang untuk si adik sekalian keluarga disana. semakin sering semakin terasa berat didompet Neng. karena Neng hanya mengandalkan uang kontrakan yang tidak selalu penuh dan suaminya yang berpendapatan sebagai seorang tukang service alat elektronik didepan rumahnya.

Neng mulai bertanya kesuaminya, kenapa adiknya selalu pulang setiap minggu, karena jikapun sudah bekerja, transportnya tentu akan memberatkan. kenapa tidak sebulan sekali saja..tapi si Suami malah marah. dia kira istrinya nggak suka jika ada keluarganya yang datang. setelah itu suaminya malah pergi dengan adiknya. tanpa kabar. HPnya tidak dapat dihubungi.

satu hari berlalu.
Neng panik.

Begitu malamnya sang Suami muncul. Neng mencecar dengan pertanyaan. Suaminya hanya diam, tidak mau menjawab. akhirnya suasana memanas dan suaminya mengaku bahwa dia habis pergi bersama adiknya entah kemana. lalu terjadilah perdebatan yang berakhir dengan tamparan keras di pelipis Neng. hingga Wajah & mata neng memar.

malam itu juga Neng telpon gw dan nyokap gw.

esoknya setelah nyokap gw kesana, katanya suasananya sudah agak mereda. cuma si Suami ini gak jelas maunya apa..ngomongnya muter-muter gak jelas.

nyokap gw ngasih peringatan keras ke dia. karena ini sudah kejadian yang kedua kali. dan jika terjadi lagi, mendingan semuanya di sudahi saja.

beberapa waktu yang lalu, kira-kira sebulan atau 2 bulan yang lalu si suami juga pernah mendadak melarikan diri kerumah orangtuanya di Garut sana. dia kabur hanya karena Neng menanyakan kemana dia hari itu. karena dia menghilang selama sehari penuh tanpa kabar dengan posisi HP yang mati & tidak bisa dihubungi. dan ketika Neng menegur, suaminya malah kabur dengan menggunakan motor dan tidak kembali selama kurang lebih 3 minggu. edan!

yang lebih edan lagi, dia pergi dengan meninggalkan hutang modal usaha di Bank & membawa serta BPKB motor tersebut. apa coba maksudnya??

setelah ditanya nyokap (yang akhirnya harus menghampiri ke kampung suaminya di Garut bersama Neng & anaknya) suaminya cuma bilang bahwa dia ingin bebas seperti wajktu muda dulu. tidak usah ditanya kemana dan berapa lama. super Edan!! ya jadi bujang lagi ajah kali, bang..orang koq nggak mau diperhatiin..

dulu cuma kabur. sekarang kabur plus maen tangan. berikutnya apalagi?? ih amit2 banget sih nih manusia..

gw bilang sama Neng, kalo laen kali dia kabur lagi, gak usah dicariin. manja. ngerasa dibutuhin!
dan andai lain kali dia maen tangan lagi, patahin aja tangannya. kalo perlu foto, visum terus laporin ke polisi.

gak ada gunanya laki-laki yang gak bisa menghargai rumah tangga & istrinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar